Menurut statistik Network Box, lebih dari 50 persen ancaman berbasis web sepanjangan bulan Desember adalah serangan phising.
Seperti diketahui, situs phising bertujuan untuk memancing korban agar memberikan data-data yang terdapat pada sebuah halaman Web, termasuk password dan alamat-alamat email dalam daftar kontak. Selanjutnya, data-data itu disalahgunakan sebagai upaya mencari keuntungan para pelakunya (phisers). Carding (penyalahgunaan kartu kredit) dan spam beberapa contohnya.
Adapun latar belakang tingginya angka serangan phishing sepanjang bulan ini adalah masa Natal dan tahun baru. Diketahui dari catatan Network Box, para penjahat cyber memanfaatkan phising sebagai fasilitas berbelanja online gratis.
Menurut lembaga penelitian itu, serangan phising menguasai 57 persen dari total ancaman berbasis web sepanjang bulan Desember 2009, meningkat 28,7 persen dibandingkan bulan November, yang hanya 28,3 persen.
“Masa menjelang natal adalah waktu yang paling nyaman bagi para hacker untuk menyerang. Proporsi berbelanja online melejit seketika, perputaran uang sangat luar biasa dibandingkan waktu-waktu lainnya selama setahun,” kata Simon Heron, seorang analis keamanan internet Network Box, seperti VIVAnews kutip dari V3, 31 Desember 2009.
“Penawaran-penawaran barang murah semasa Natal berhamburan di Internet, dan ini akan berlanjut hingga awal Januari. Karena itu, kami mengimbau untuk para pencari barang online murah agar lebih waspada,” ucap Heron.
Network Box juga menemukan bahwa sumber ancaman terbesar untuk virus maupun spam selama bulan Desember adalah Brasil, yakni mencapai 20,9 persen dari total virus dan 9,1 persen total spam yang tersebar di jaringan Web global. Angka tersebut meningkat dari masing-masing 14 persen dan delapan persen dibandingkan bulan November.
Kemudian, India juga diperingatkan Network Box karena memiliki potensi yang tidak kalah besar. Negara Asia Selatan itu dinilai memainkan peran yang signifikan di arena ancaman global, yakni dengan 6,8 persen dari total ancaman e-mail spam global, naik dari 4,2 persen di bulan November.
Rabu, 27 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar